Pengembangan Keterampilan Resilience

RESILIENCE : JURUS ANTI BAPER DI TENGAH DRAMA KEHIDUPAN

Apa itu Resilience?

Bayangkan kamu adalah mie instan. Dicemplungi ke air panas, tapi tetep enak dan jadi solusi di tengah krisis. Nah, itu resilience, kemampuan bertahan, meski hidup sering “direbus” dengan masalah.

Kenapa Harus Punya Resilience?

Karena hidup nggak semulus higlight instagram. Kadang kamu jatuh , gagal, ditolak atau lupa bahwa charger saat batre 2%

Reselience bikin kamu:

  • Tetap waras meski tugas numpuk
  • Bisa move on walau gebetan malah jadian sama teman sendiri.
  • Nggak nyerah walau udh 10 kali ditolak kerja.

Cara Upgrade  Resilience Kamu!

  1. Self- talk : Ngobrol sama diri sendiri ( tapi janagn di tempat umum, nanti dikira halu): Ganti kalimat  “Aku gagal”  Menjadi ” Aku belum berhasil… YET!”
  2. Punya temen curhat ( bukan yang cuman chat yang cuman dibaca doang) : Curhat ke orang yang ngerti, bukan ke orang yang cuman jawab” wkwkw” pas lagi down
  3.  Ngatur Napas, Bukan Emosi Pacar
    Kalau panik: tarik napas kayak lagi minum es kopi pelan-pelan. Lepas. Ulangi. Otak butuh oksigen, bukan overthinking.

  4.  Rayakan Kegagalan Kecil (Kenapa Enggak?)
    Gagal? Ya udah, traktir diri sendiri es krim. Setidaknya kamu udah nyoba.

  5.  Belajar dari Tokoh Hebat (Bukan dari Chat Mantan)
    Orang sukses juga pernah gagal. Bedanya: mereka bangkit, bukan baper 3 minggu

    Akhir Kata: Hidup Itu Kayak Drama, Tapi Kamu Sutradaranya
    Resilience bukan berarti nggak boleh sedih. Tapi berarti kamu bisa bangkit, pakai celana, dan lanjut kerja walau semalam nangis nonton film sedih.

    Jadi, mulai hari ini:
    Kalau jatuh? Bangun.
    Kalau gagal? Coba lagi.
    Kalau ditolak? Yah… minimal coba dulu.

    Karena kamu bukan cuma penonton dalam hidupmu. Kamu pemeran utama. Dan resilience adalah superpower kamu.